Sunday, 26 April 2015

kamu kala itu

kemarilah...
duduk didekatku...
di sampingku...
kita nikmati secangkir kopi hari ini
waktu masih begitu lama jika untuk menanti sebuah sore
bahkan kita telah melewati sebuah pagi berkali-kali
hemt... seperti ucapanmu bukan?
jangan terlalu lama menanti

aku begitu merindukanmu
bahkan rindu ini masih sama seperti waktu itu
dan baru saja aku merasa dekat denganmu
lagi...
entah... 
kau selalu saja melempar jawaban berupa sebuah senyum
bukan lagi sebuah tawa
yang menjadi alasanku kenapa aku merindumu malam ini

kenapa kau tak berucap
ada apa denganmu akhir-akhir ini
bahkan aku merindukan ocehanmu
yang selalu menjadi topik tentang sebuah hari

aku masih menjadi yang kemarin
yang selalu memberi senyum untukmu
yang masih setia memberi waktu untuk dirimu
atau... engkau bosan dengan semua itu ?

saat ini kau selalu tersenyum
dan aku selalu tertawa
waktu telah membalikkan sebuah kondisi
namun sayang, kita tak sedekat dulu
saat kita berjalan menyusuri pinggiran kota
jemariku yang mampu untuk menggenggam tanganmu
yang telah berselimutkan oleh dinginnya malam
dan... oleh kasih

sudah, nikmati saja

Awan Saja
Artikel Terkait

0 komentar: