
aku bukan pelukis. hanya seseorang yang gemar merindukanmu dan menumpahkannya menggunakan sebatang pensil di selembar kertas putih.
itu saja !
sejujurnya ini belum selesai. namun, jika kau beranggapan semua ini telah berakhir, kau benar.
aku terhenti dengan sendirinya.
dengan waktu yang ku anggap terlalu cepat untuk sebuah gambar dengan sedikit senyuman.
aku ingin banyak berucap kali ini. namun jemari ini seakan memiliki batas akan bahasa yang terfikirkan.
terdiam dengan kata-kata yang kuharap dapat terangkai indah dalam setiap nada yang kurangkai.
aku hanya memiliki sedikit bahasa untukmu saat ini. jika ku ucapkan maka terbata-batalah diriku.
disini aku masih mencoba, merangkai sedikit kalimat demi sebuah penjelasan tentang dirimu.
dan selalu berharap dapat membiasaakan diri.
apakah kau mengerti ?
aku selalu berharap dapat seperti mereka, yang mampu membuat irama antara sebuah rasa dengan alam ini.
dan alam semesta menjadi dukungan yang kuat akan sebuah pilihan.
pilihan yang sejujurnya tak pernah di harapkan.
lihatlah aku.dalam kondisi ini kau masih mampu membuat ku tersenyum dengan sedikit lagu tentang sebuah kesendirian.
tidak, ini bukan tentang sebuah kesunyian. hanya tentang rasa damai yang setiap insan selalu harapkan.
dan aku memilikinya saat ini. dan aku kembali tertawa menjadi seorang pemenang.
kalian takkan pernah mengerti tentang rasa ini. bahkan jika di paksakan untuk mengerti.
ini hanya sebatas potongan-potongan keluhan tentang rindu yang sulit terucap.
aku bersyukur, setidaknya kali ini ada sebuah wadah untukku memperlihatkan rasaku.
terimakasih malam, kau begitu mempesona.
#AwanToday
14/4/2015
Artikel Terkait
0 komentar:
Post a Comment