Nafas seakan menyadarkanku atas kenikmatan sebuah rahasia tentang dirimu.
Bangkit dan beranjak pergi dari sisa-sisa mimpi semalam.
Dan pagi ini, bayangmu masih menjadi sahabat setia kala kaki mulai kembali melangkah.
Seperti pagi-pagi yang t'lah berlalu, diriku melihat jendela harapan dan senyum kecil itu.
Penuh dengan beribu-ribu pertanyaan tentang jawaban yang selalu menjadi keinginan di setiap pagiku.
Datanglah, dan hampiri diriku. aku membutuhkan genggaman jemarimu tuk temani hariku.
Siapapun dirimu, aku menantimu...
Awan Saja
3/3/15
Artikel Terkait
0 komentar:
Post a Comment