Tuesday, 28 April 2015

Sepi


ketika keheningan hinggap di pikiranku,aku mencoba untuk berpaling,berharap,
aku tak merasakan kesendirianku dengan bercampurnya masalah" yang nongol di sela" otakku.
sehingga aku bisa tetap semangat dalam menjalani hidup ini dengan sedikit senyum yang masih tertempel di bibirku.
sulit dengan sangat ketika hati ini kelam dengan kesedihan yang aku rasakan.
ku hanya berharap,kesedihan ini yang merasakan hanyalah diriku saja.
sepi,sedih,sendiri,hening,dan mati.
perasaan yang kurasakan setiap waktu.
aku hanya berharap ada sepenggal seswatu yang mau menemaniku saat aku sepi.

Sendiri

di saat ku terjatuh,disaat kubahagia,dan di saat aku mulai melangkah untuk mencari angan" yang kucita"kan.kau tak pernah hadir di sisiku.tak pernah memberiku semangat.apakah diriku ditakdirkan untuk menjalani hidup ini dengan kesendirianku ???
terdiam melihat semua pergi dari sisiku.
hadir kembali lagi dengan wajah" baru yang mungkin dapat menemaniku melangkah.
trims buat semuanya.

Bingung

tak ada kata lagi untuk ku ucapkan kepadamu.
lelah yang kurasakan ini.
mungkin sudah yang terakhir.
dan mata ini sudah tak sanggup memandangmu.
disini aku kembali ketempat awal dari semua ini kumulai.
kejadian yang seharusnya aku syukuri,
dan tidak aku sia-siakan seperti ini.
merasa kecewa yang sangat teramat sakit.
pertanyaan yang berputar-putar di otakku.
tak sanggup menyadarkanku.
dikehidupan nyata ini.
streess....berat.
jika aku kembali akankah dia juga akan kembali lagi seperti dahulu ?????
hmm...ku jalani hidup ini seperti air mengalir saja deh.

Pergi dan Kembali

disini aku berlari mejauh darinya
namun,,,
bukan untuk melupakan dirinya
aku hanya mengikuti arah angin
dan membawaku melayang-layang di atas
menunjukkan jalan terbaik untukku
dan,,,
membawaku ketempat kebahagiaan
kebahagiaan untuk kita
aku tak boleh melawan takdir
disini
aku hidup hanya untuk mengikuti alur cerita
cobaan yang diberikan terhadap kita
semua itu akan membuat sebuah kasih
kasih sayang yang akhir ceritanya adalah kebahagiaan 

Maaf Cintaku

ketika SEPI

ketika SENDIRI

ketika RINDU membayang-bayangi PIKIRAN kita masing-masing

KITA hanya mampu MERATAPI semua itu


akankah WAKTU akan terus BERJALAN seperti ini ?

rasa RINDU yang tak akan bisa TEROBATI

rasa CURIGA

rasa EMOSI

semua SELALU saja terjadi di sela-sela HIDUP ini


andai KITA tahu apa yang akan terjadi hari ESOK

aku akan SELALU mencoba tuk selalu ada DIDEKATMU

NAMUN

WAKTU yang membuat KITA terpisah JAUH

SENDIRI

DISANA

TANPA ada satu ORANG pun yang DAPAT membuatmu TERHIBUR dan TERSENYUM tersipu

MAAF CINTAKU

AKU........

AKU TAK BISA HADIR SAAT KAU SEPI DAN SENDIRI

Diam

ketika diriku berdiri disini
ketika semua angan pudar
ketika mimpi hampir punah
dan ketika diriku sendiri

ketika itu juga aku tak mampu tuk bangkit
mencari dan menggapainya

terdiam
terpaku menatap indahnya langit
dan mencoba tuk merasakan indahnya dunia fana ini
berteman sepi

jalan pilihan hidup ini terlalu banyak
hingga buatku hanya diam untuk berfikir sejenak
bingung dan bimbang membayang-bayangi setiap langkahku

DIAM

hanya mampu aku lakukan saat ini juga

Tentang Hidup

hidup ini tertakdir oleh banyak sebuah pilihan
pilihan yang sebenarnya mudah dipilih
antara hitam dan putih
antara menyakiti dan disakiti

hidup ini dipenuhi oleh sebuah ke egoisan
keinginan untuk memiliki yang terbaik
diantara yang buruk yang dimiliki

jika hidup ini adalah sebuah tempat dimana ada kebahagiaan
yang tak memandang baik buruknya hidup
mungkin diriku akan semangat mejalani hidup ini
namun diriku penuh dengan kekurangan yang tak mungkin untuk dipilih

cukup
aku tak sanggup jika harus membuat seseorang yang berada didekatku merasa SEDIH

Pilu Ku

Kupandangi langit malam yg gelap bertabur bintang, seperti taburan bayang mu yg menatap ku.
Jika bintang hanya sekedar bintang, kenapa ingin ku gapai dan ku dekap. Jika hati ini hanya sekedar hati, kenapa rindu ini semakin berat untuk mu.
Mungkin karena diri ku dan dirimu saling menjauhi, atau mungkin hanya diriku yang menjauhimu. Maaf, jika aku bersalah.
Tp kini ku tak sanggup tuk mendekatimu, hanya karena menghargai perasaan mu dan dirinya, Setelah ku tahu rasanya sakit dari diri mu, mungkin rasa iri dan cemburu.
AHmm… Tapi, hati ku ini takkan pernah menjauhi dirimu bahkan tuk melupakanmu. Karena nama dan wajahmu telah kau toreh kan dalam-dalam di hati ini.
Ku sadar siapa diriku dan siapa dirimu, ku tak bermaksud tuk memaksa dan ku ingin kau tahu. Hati ini masih untukmu entah sampai kapan..
Aku tak ingin menjadikan cinta seperti senapan yg siap menembakku….
Aku tak ingin membuat cinta seperti onggokan arang yang hanya diam di tempat…
Aku tak ingin mengubah cinta seperti dedaunan…yang gugur lalu hilang bersama angin…
Aku takkan pernah menjadikan cinta sebagai sesal yg kekal membekas di hatiku…
Aku ingin cinta selalu ada
Menghias tiap celah hidup yg kulewati
Aku ingin cinta tetap hidup
Menjadi cerita indah yg akan ku kenang di masa tuaku
Aku ingin cinta itu bertahan
Hingga ajal datang menjemputku….
Hahhh….semua masih tentang cinta…
Semua masih terpesona oleh cinta…
Begitu pula diriku….yang memuja cinta di hatiku…
Selama ada kamu…selama itu pula aku akan selalu mengenal cinta…

Tentang Rasa

di malam ini...,tak ada kata-kata indah yang bisa aku rangkai...,
atau pun hal istimewa yang mampu ku urai...,
mungkin ini gak berarti apa-apa bagimu...,
tapi yang pasti...,
do'a ku akan mengiringi di setiap jejak langkahmu...,
aku menyadari kita sudah berpisah...,
dan tidak berjumpa begitu lama...,
bahkan engkau hianati cintaku selama ini...,
tapi entah kenapa aku tak pernah bisa...,
menggantikanmu dengan yang lain...,
beberapa waktu ini memang pernah ku coba...,
untuk merelakan hatiku pada yang lain...,
tapi akhirnya...,
kandas dalam waktu yang singkat...,
hanya karena aku tak bisa membohongi...,
bahwa hatiku masih untukmu...,
bukan sok puitis...,
tapi percayalah...,
memang itu kenyataannya...,
terimakasih atas warna yang pernah kau lukiskan di hatiku...,
dan izinkan aku tuk menyimpannya...,
walau mungkin sebenarnya aku tak berhak memilikimu lagi...,
semua ini karena...,
kamu yang terindah...,

apa itu rindu

Dalam keheningan malam…
Ada dia yang menyusup kedalam mimpi indahku…
Ada dia yang selalu bermain di fikiranku…
Ada dia yang selalu ku rindukan…

Ku ingin bertemu dengannya…
Melihatnya dari dekat…
Walau…
Kurasa itu tidaklah mungkin…
Karna dia bukan untukku…

Ku hanya bisa merindukannya…
Dari kejauhan menatapnya…
Dalam kesendirian mengingatnya…
Dalam hati mengenangnya…

Ingin kulupakan dirinya…
Tapi…
Ntah mengapa???…
Aku merindukannya…
Walau rasa itu sudah tak ada…
Tapi aku merindukannya…

Sunday, 26 April 2015

kamu kala itu

kemarilah...
duduk didekatku...
di sampingku...
kita nikmati secangkir kopi hari ini
waktu masih begitu lama jika untuk menanti sebuah sore
bahkan kita telah melewati sebuah pagi berkali-kali
hemt... seperti ucapanmu bukan?
jangan terlalu lama menanti

aku begitu merindukanmu
bahkan rindu ini masih sama seperti waktu itu
dan baru saja aku merasa dekat denganmu
lagi...
entah... 
kau selalu saja melempar jawaban berupa sebuah senyum
bukan lagi sebuah tawa
yang menjadi alasanku kenapa aku merindumu malam ini

kenapa kau tak berucap
ada apa denganmu akhir-akhir ini
bahkan aku merindukan ocehanmu
yang selalu menjadi topik tentang sebuah hari

aku masih menjadi yang kemarin
yang selalu memberi senyum untukmu
yang masih setia memberi waktu untuk dirimu
atau... engkau bosan dengan semua itu ?

saat ini kau selalu tersenyum
dan aku selalu tertawa
waktu telah membalikkan sebuah kondisi
namun sayang, kita tak sedekat dulu
saat kita berjalan menyusuri pinggiran kota
jemariku yang mampu untuk menggenggam tanganmu
yang telah berselimutkan oleh dinginnya malam
dan... oleh kasih

sudah, nikmati saja

Awan Saja

Kamu



hari sudah jatuh dalam pelukan sang bulan
gemerlap bintang hadir dengan beriringan
suara malam akan kesunyian kian merdu terdengar
engaku dimana ? aku mencarimu !

nafas kian terasa begitu sangat berarti
mengharukan, masuk kedalam jiwa
bersemayam dan mendamaikan
aku menantimu, datanglah !

aku melihatmu dalam kegelapan
senyuman, hanya itu
kembali, kau mengajariku tersenyum
apakah rindu seberat ini ?

malam semakin mempekat
memudarkan semua yang baru saja terasa lekat
menunggu pagi hingga datangnya mentari
aku pergi !

Awan Saja

Friday, 24 April 2015

Senja






senja kala itu...
cuma di Waduk Cengklik.
sebuah Waduk yang berukuran 300 ha yang telah ada sejak zaman Belanda.
yang biasa di gunakan untuk mengairi persawahan yang diperkirakan seluas 1.578 ha. 
tepatnya di daerah Ngargorejo dan Sobokerto (Boyolali).
seperti biasa yang aku dan kakakku lakukan kala sore sudah menampakkan jingganya.
sepulang dari menghabiskan hari di Kota Surakarta (Solo).
ya, hanya sekedar mampir dan menikmati segelas Teh Hangat dan secangkir kopi.
tak ada hal serius dalam perbincangan kala itu, kita hanya duduk berdampingan dan menumpahkan sedikit tentang sebuah harapan di masa nanti.
itu saja.


sejujurnya ini bukan sekedar tentang senja.

bukan juga tentang secangkir teh hangat atau secangkir kopi.
bukan pula tentang kakakku yang disibukkan oleh kuliahnya.
atau bahkan tentang diriku yang tak selalu dapat menikmati senja yang sesungguhnya.
namun, ini hanya tentang sebuah waktu dan kondisi dimana sebuah rasa syukur harus lebih di perkuat.
agar sedikit kepekaan terhadap hadirnya Tuhan di lingkup kehidupan semakin nyata.

terkadang wajar-wajar saja ketika diriku berharap dapat mendaki gunung dan mencari indahnya sang mentari pagi.

atau pergi dan berdiri di sekitaran bibir pantai dan menimati sang mentari yang mulai menepi.
ya, tak ada yang salah dengan sebuah harapan. dan aku akui kesalahan itu berada pada diriku yang sulit bersyukur.

aku yang bersama kakakku dapat menghabiskan hari.
aku dan ia menikmati minuman favorit masing-masing.
aku yang selalu menikmati sore bersamanya.
aku dan ia menikmati minuman favorit masing-masing
ya, selalu...

lalu apakah aku harus membenci sebuah takdir kala alam sudah menyeimbangkan semua tentang kehidupan ini dan se isinya ?
pikirkan kembali,dan tersenyumlah. bahkan rumput yang kau lihat saat ini tak mengharapkan hal buruk terjadi pada hatimu.
kembalilah pada langkah yang seharusnya. dan nikmati semua. :)



Awan Saja

berhenti pada waktunya


aku bukan pelukis. hanya seseorang yang gemar merindukanmu dan menumpahkannya menggunakan sebatang pensil di selembar kertas putih.
itu saja !
sejujurnya ini belum selesai. namun, jika kau beranggapan semua ini telah berakhir, kau benar.
aku terhenti dengan sendirinya.
dengan waktu yang ku anggap terlalu cepat untuk sebuah gambar dengan sedikit senyuman.

aku ingin banyak berucap kali ini. namun jemari ini seakan memiliki batas akan bahasa yang terfikirkan.
terdiam dengan kata-kata yang kuharap dapat terangkai indah dalam setiap nada yang kurangkai.
aku hanya memiliki sedikit bahasa untukmu saat ini. jika ku ucapkan maka terbata-batalah diriku.
disini aku masih mencoba, merangkai sedikit kalimat demi sebuah penjelasan tentang dirimu.
dan selalu berharap dapat membiasaakan diri.

apakah kau mengerti ?
aku selalu berharap dapat seperti mereka, yang mampu membuat irama antara sebuah rasa dengan alam ini.
dan alam semesta menjadi  dukungan yang kuat akan sebuah pilihan.
pilihan yang sejujurnya tak pernah di harapkan.

lihatlah aku.dalam kondisi ini kau masih mampu membuat ku tersenyum dengan sedikit lagu tentang sebuah kesendirian.
tidak, ini bukan tentang sebuah kesunyian. hanya tentang rasa damai yang setiap insan selalu harapkan.
dan aku memilikinya saat ini. dan aku kembali tertawa menjadi seorang pemenang.

kalian takkan pernah mengerti tentang rasa ini. bahkan jika di paksakan untuk mengerti.
ini hanya sebatas potongan-potongan keluhan tentang rindu yang sulit terucap.
aku bersyukur, setidaknya kali ini ada sebuah wadah untukku memperlihatkan rasaku.
terimakasih malam, kau begitu mempesona.

#AwanToday
14/4/2015

Sunday, 19 April 2015

kau pencipta debar di dada

sesak kembali hadir, ada apa dengan diriku malam ini ?
apa aku salah jika aku kembali memandangi dan menikmati foto senyummu dalam dompetku  ?
percayalah, kau masih menjadi juara pencipta rindu di setiap malam.
bahkan untuk malam ini.
munafik. kata itu yang sering terlintas di otakku.
belajar lari dari sebuah kenyataan bahwasanya cinta ini masih milikmu.

sesak, seperti itulah yang aku rasa kala cinta bertepuk sebelah tangan.
bahkan seakan oksigen di sekitarku menghilang kala aku tau kau sedang menantikan orang lain.
ku mencoba lari dan memalingkan pandanganku untuk dapat bernafas dengan sewajarnya.
mungkin sesak ini adalah bagian dari sebuah zona nyaman bagi para pegalau di malam hari, termasuk diriku.
lemah sekali jika aku harus tetap berdiam diri dan menjadi seperti ini.

kupejamkan mata sejenak, mencari tau masalah pasti yang membuat sesak ku semakin besar.
kurasakan, ku pendam, dan menarik nafas sedalam dalamnya,
merasakan kedamaiaan itu, lalu.....
ku menghentakkan mataku dan menghembuskan nafasku bahwasanya diriku bukan pribadi yang selemah itu tentang hal ini.
ayolah, bangkit.aku bosan disini.zona nyaman ini begitu menyiksa.

lari dari zona nyaman memang sesuatu yang tak mudah, lawan. ku yakin engkau pun mampu.
seperti aku yang selalu mencoba menjadi pribadi yang lebih baik.
semangat kawan, dan terimakasih sudah mampir :)

tangisan malam

bolehkan ku menangis malam ini ?
kala sebuah keharusan tentang kehidupan yang mesti di jalani serasa tak pernah ada kata "adil".
tentang mereka yang memiliki sebuah alasan tersenyum, memiliki sebuah alasan untuk tertawa, serta alasan untuk meneteskan air mata.
aku ? bahkan aku tak mengerti kenapa diriku harus menangis malam ini.
ini hanya sebuah alasan, lalu. apakah alasanku tentang ini seirama dengan apa yang terlihat oleh mataku?
bahkan bibir enggan untuk bertanya tentang kabar mereka saat itu.
tersenyum, semua dapat melakukan hal itu meski itu bukan hal yang harus dilakukan.
namun aku percaya, dan selalu mendoakan dirinya. bahwasanya, engkau akan baik baik saja.

sering kali aku mendengar bahwa kebahagiaan itu bukan untuk dicari, malainkan untuk di ciptakan.
berbahagialah kalian atas apapun yang terjadi pada kehidupanmu.
kamu mengeluh mungkin karna kurangnya rasa syukur atas sebuah nikmat yang di berikan olehNya.
lihatlah keluar dan nikmati suasana malam.
seakan alam memberikan sebuah kenikmatan yang luar biasa, bahkan kata rasa syukur yang akan kau ucapkan tak cukup untuk mengimbangi nikmat itu.
kau boleh terjatuh malam ini, namun segeralah bangkit.
engkau membuang buang waktu jika harus menunggu air mata itu jatuh.

aku tau menangis dapat sedikit mengurangi rasa sesakmu, namun cobalah belajar tersenyumn sebelum air mata itu terjatuh.
aku percaya, air matamu terlalu berharga untuk kau keluarkan.
bahkan, ada hal yang lebih penting untuk kau tangisi daripada sebuah keluhan dan rasa sepi.

semoga Tuhan menjadikanmu pribadi yang kuat untuk hari ini dan hari esok.
jangan menyerah, semua akan baik baik saja.
terimakasih kalian yang telah segan membaca artikel sebuah tangisan malam.

menjadi pribadi yang baik

tak perlu meniru apa yang di lakukan oleh orang lain, bahkan jika itu menurutmu terlihat keren.
tak perlu menjadi pribadi yang 'baik' menurut pandangan mereka jika itu meyulitkan hidupmu.
sudahlah, menjadi pribadi yang baik menurut keyakinan diri sendiri itu lebih baik daripada menurut mereka.
karena, kebaikan yang sesungguhnya hanya Tuhan yang dapat menilainya.

yah itulah kata yang keluar dari otak ketika alam sudah memaksa diri menjadi pribadi yang di inginkan oleh sebuah zaman.
seakan, menjadi pribadi diri sendiri itu di nilai salah oleh orang lain.
ketika kata-kata itu terucap, keyakinan diri dalam hati pun timbul.
seakan jiwa berkata "percayalah, pesonamu akan hadir kala kau mampu bertahan dengan pribadimu yang baik".
dan saat ini, aku kembali bangkit dan mencoba melebarkan senyuman.
dan tiba-tiba ku teringat tentang ucapan seseorang kepadaku, "teruslah bergerak, dan biarkan semesta yang akan memberikanmu nilai".
ya, kamu tak pernah sendiri.
kala kau berjuang untuk menggapai sebuah mimpi dan cita-cita, alam seakan memberikanmu sebuah energi untuk tetap membangkitkanmu.
tak perlu dia atau mereka yang kau harap dapat mengagum ngagumkan tentang tindakanmu.
santai saja, jalani...
suatu hari nanti jika kepercayaanmu akan sebuah janji Tuhan, semua akan indah pada waktunya.

mungkin itu sedikit cerita tentang memotivasi diri sendiri menjadi pribadi yang baik.
terimakasih sahabat :)

Monday, 13 April 2015

the scientist

kembali ingin datang untuk bertemu denganmu, dengan sedikit ucapan maaf,
perjalanan menemukanmu penuh fdengan sebuah rasa, dann sekeddar ingin berkaata "aku membutuhkanmu",
dengan sedikit sebuah harapan tentang perubahan

dan kita saling bercerita dan saling melengkapi sebuah kata yang hilang,
aku ingin kembali bersamamu melangkah bersama,
Berjalan dengan berdampingan , hingga waktu memisahkan dan mempertemukan di dunia ke dua,

semua memang tak mudah untuk di jalani
semua ini membutuhkan sebuah perjuangan, bersama,
Tak mudah, memang, dan tiidak ada yang pernah mengatakan akan sulit ini,
bawalah aku kembali dengan harapan kita
banyak kata, banyak cerita, dan banyak harapan yang dapat kita lakukan nantinya

kita saling berkata dengan sebuah kata-kata cinta yang indah yang mampu meluluhkan sebuah mentari

mari kembali, dengan langkah awal yang ppenuh ddengan sebuah harapan baru !

kembali melangkah

aku ingin kembali, kepada waktu yang selalu menjadi sebuah kebanggaan di setiap harinya.
bersyukur, dan mampu menikmati segala rasa yang hadir.
waktu yang terus berjalan semakin membuatku membenci akan sebuah perubahan.
aku ingin mencoba, memulai kembali langkah yang sempat terhenti.
menanti sebuah hari dimana kita mampu menikati sedikit awan di langit dan bercerita.
mungkin aku bukanlah seseorang yang mampu membawamu pergi ke puncak gunung.
serta mengajakmu menikmati teriakan air laut di tepian pantai.
namun cobalah mengerti, segala perjuangan ini akan menghasilkan keindahan.
meski suatu  hari hanya bertemankan secangkir kopi dan teh di kala senja menyapa.
nanti, aku hrap engkau mampu menanti hari itu dengan sabar.
cinta... aku mengharapkanmu di hari nanti...

Friday, 10 April 2015

wanita itu

waktu yang di nanti t'lah berlalu bersama hadirnya rindu yang menerka
berdendang bersama alunan-alunan lagu cinta yang tercipta
bantu aku tuk kembali, pada malam yang seharusnya
dan biarkan, air hujan kembali membasahi bumi

mata wanita itu sayup seiring kenikmatan sebuah rasa
membenci malam yang hadir membawa gelap
ia ingin sendiri, terlelap,lalu hilang